Gorontalo – ligo.id – Untuk mencegah terjadinya paham radikalisme dan terorisme di kota gorontalo, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama pemkot Gorontalo menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penanggulangan radikalisme dan terorisme di aula kantor Wali Kota, Kamis (29/12/22).
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana dan jajaran pengurus MUI Kota Gorontalo yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
“Saya perlu tegaskan, gerakan radikalisme dan terorisme itu tidak memiliki relasi dan orientasi pada agama apapun” ungkapnya.
Ia pun menerangkan peran MUI ini sangatlah penting dan diharapkan tampil sebagai pengayom umat untuk memberikan fatwa dalam kehidupan beragama yang penuh toleransi dan berlandaskan pancasila.
“Peran MUI diminta untuk menjadi salah satu wadah yang berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Indonesia khususnya di kota Gorontalo” harapnya.
Dilanjutkannya, akhir-akhir ini kita sering mendengar isu radikalisme, fanatisme yang berujung pada tindakan terorisme yang sering kali dikaitkan dengan paham keagamaan yang mengatasnamakan Islam.
“Oleh karenanya, perlu adanya dukungan dari seluruh komponen bangsa termasuk MUI untuk memperbaiki dan membangun akhlak generasi muda” tutupnya. #