Gorontalo – ligo.id – Berdasarkan data Target Prevalensi Tengkes Gorontalo Tahun 2022-2024 yang dipaparkan pada Rapat Evaluasi Lintas Sektor Kesehatan Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo ingin capai 20,35 persen target penurunan angka tengkes atau stunting di daerah Provinsi Gorontalo pada tahun ini. Rabu (8/2/2023).
Menurut Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe, butuh komitmen Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk mencapai angka tersebut agar tengkes bisa ditekan serendah mungkin.
Terlebih lagi angka tersebut masih jauh dari target Presiden RI Joko Widodo di angka 0 persen pada 2024.
“Presiden menargetkan stunting di tahun 2024 itu kalau bisa mencapai angka nol. Tapi melihat data ini agak parah ya mencapai 23,8 persen harus kita kejar dalam satu tahun. Pertanyaannya apa bisa? Harus! bisa kita harus punya optimis, semangat dan ikhtiar” tegas Syukri dalam sambutannya.
Ia menambahkan penanganan tengkes butuh kerja sama lintas sektor baik secara spesifik maupun sensitif dan mengingatkan agar masing-masing sektor tidak bekerja sendiri hingga komunikasi serta koordinasi berjalan baik.
“Kalau spesisik itu dari Dinas Kesehatan. Kalau sensitif itu lintas sektor lainnya, contoh masalah air bersih, kemudian makanan dan pangan jadi membutuhkan kerja sama, tidak bisa kita hanya bekerja sendiri-sendiri” imbuhnya
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, presentase angka stunting tertinggi Provinsi Gorontalo ada tiga kabupaten diantaranya Kabupaten Gorontalo 30,8 persen, Kabupaten Boalemo 29,9 persen dan Gorontalo Utara 29,3 persen.
Dan tiga lainnya berada pada angka terendah yakni Kabupaten Pohuwato 6,4 persen, Kota Gorontalo 19,1 persen dan Bone Bolango 22,3 persen. #