Komisi I Deprov Tegaskan Penerima STB Gratis akan Disesuaikan dengan Data Kemiskinan

Gorontalo – ligo.id – Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo gelar Rapat Koordinasi sehubungan dengan program migrasi siaran televisi analog ke digital dan penghentian siaran televisi analog (Analog Switch Off /ASO), serta rencana ASO di wilayah Provinsi Gorontalo.

Dalam Rakor bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo dengan tema “Gorontalo Puncak Analog Switch Off (ASO)”, Ketua Komisi I Deprov AW Thalib menyampaikan, manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat dari program ASO tersebut berupa siaran TV yang lebih bersih dan jernih, serta lebih banyak pilihan program siaran dibandingkan dengan siaran TV secara analog.

Hal tersebut dimungkinkan karena pemanfaatan kanal frekuensi yang lebih efisien melalui infrastruktur multipleksing, penyelenggaraan penyiaran menjadi lebih efisien dan konten siaran yang lebih beragam.

Mengingat Indonesia dan dunia tengah melakukan transformasi digital secara besar-besaran, maka dampak multiplier efek dari digitalisasi penyiaran akan jauh lebih besar dibandingkan dengan studi BCG yang dilakukan pada tahun 2017.

“KPID bersama kita berkolaborasi untuk sama-sama merealisasi apa yang telah di sampaikan” kata A. W Thalib saat di wawancara usai mengikuti Rakor. Minggu (6/11/2022)

“Jangan sampai Kita hanya di data-data, dan tidak pernah ada realisasi terhadap data yang sudah ada” tambahnya.

Lebih lanjut, A.W Thalib mengatakan, KPID sangat energik karena hampir setiap minggu dengan Komisi I melakukan sosialisasi ke berbagai desa dalam rangka migrasi TV Analog ke TV Digital.

“Hal tersebut di sambut baik juga oleh masyarakat, meski banyak masyarakat bertanya, dan kami sudah menjelaskan” ungkapnya.

Masyarakat yang sudah mengetahui hal tersebut sudah menuntut, AW Thalib menegaskan lagi hal ini jangan hanya sampai di pendataan saja.

Nantinya ada sebanyak 55.000 STB akan dibagikan  ke masyarakat, karena dalam data kemiskinan di Provinsi Gorontalo sebanyak 158.000. untuk yang tidak terjangkau nanti akan di masukan dalam tambahan pengadaan mendatang.

“Nantinya penerima STB akan di data sesuai kriteria, bagi masyarakat miskin belum tentu semua bisa dapat karena yang akan mendapatkan STB itu yang memiliki TV” tutupnya. #

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *